Home » » Monkey Forest & Sangeh

Monkey Forest & Sangeh

Written By Bali Teen Adventure on Monday, June 8, 2015 | 1:45 PM





Monkey Forest

Monkey Forest atau dikenal juga dengan nama Mandala Wisata Wenara Wana merupakan sebuah tempat cagar alam dan kompleks candi yang terletak di kawasan Ubud, lebih tepatnya masuk ke dalam wilayah desa adat Padangtegal, Ubud.

 Di tempat ini terdapat kurang lebih 340 ekor monyet yang dikenal dengan jenis monyet ekor panjang dan berwarna abu-abu (Macaca fascicularis)dengan jumlah jantan dewasa 32 ekor , jantan muda 19 ekor, betina dewasa 77 ekor, remaja 122 ekor dan bayi 54 ekor). Ada empat kelompok monyet yang menempati wilayah berbeda di taman ini. Monkey forest atau hutan kera ini kemudian dijadikan sebagai salah satu obyek wisata terkenal di Ubud. Monkey forest ini dikelola dan dimiliki oleh warga desa Padangtegal yang juga bertugas menjaga kesucian taman ini.

Di dalam Monkey Forest ini, wisatawan dapat melihat banyak kera yang hidup bebas di dalam hutan. Wisatawan juga dapat memberi makan kera-kera, namun sekarang terdapat peraturan yang tidak mengijinkan wisatawan memberi makan kacang kepada kera-kera. Dikarenakan hasil penelitian yang dilakukan terhadap kera-kera yang jatuh dari pohon, ditemukan kadar lemak kera tersebut tinggi atau mengalami kegendutan yang bersumber dari kacang-kacang tersebut. Selain memberi makan, wisatawan juga dapat melihat tingkah polah kera-kera yang lucu sambil berjalan-jalan di dalam hutan dan berfoto bersama kera. Di dalam monkey forest, wisatawan tidak diijinkan untuk menggangu ataupun memegang kera, karena dapat menyebabkan kera marah. Saat berjalan-jalan menikmati kerindangan hutan diharapkan wisatawan berjalan di jalan setapak karena kera –kera disana tidak senang dan bisa marah jika ada yang menggangu wilayahnya.

Monkey Forest ini terdiri dari sekitar 27 hektar lahan dan memiliki sekitar 115 jenis pohon. Di dalam hutan ini juga terdapat tiga pura besar, pura-pura tersebut diantaranya adalah Pura Dalem Agung yang berada di tengah hutan merupakan hutan tempat hidup kera. Pura Beji yang terdiri dari tiga pura yakni Pura Utama Mandala yang dikenal sebagai pura pemandian para dewa, Pura Madia mandala yakni pura yang memiliki sebuah kolam suci serta Puri Nista mandala yang merupakan tempat pemandian umum. Yang ketiga adalah Pura Prajapati sebagai pura untuk tempat pemakaman. Oleh sebab itu hutan kera ini memang dikenal sebagai kuburan Bali yang suci. Terkadang ada upacara keagamaan atau adat tertentu seperti upacara pembakaran mayat Ngaben.

Di Monkey Forest ini juga terdapat sebuah mata air. Mata air ini terletak dibawah sebuah patung komodo dan dipandang sebagai mata air yang suci. Penduduk setempat percaya bahwa air suci ini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Sangeh
Sangeh adalah salah satu obyek wisata kera di Bali yang berlokasi di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung dan berjarak sekitar 50 km atau memakan waktu lebih kurang 45 menit dari ibukota Denpasar. Selain merupakan obyek wisata Bali, Sangeh juga merupakan kawasan hutan lindung yang luas areanya sekitar 14 hektar dan sebagian besar ditumbuhi dengan pohon-pohon pala (dipterrocarpustrinervis) setinggi lebih kurang 50 meter serta dihuni oleh sekitar 700 hewan kera abu-abu (macaca faciculais). Untuk mengunjungi kawasan ini akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp. 5.000,-, dan terdapat beberapa petugas pengelola lokasi atau pemandu yang berpakaian adat Bali yang siap membantu setiap pengunjung. Beberapa petunjuk untuk memasuki kawasan ini antara lain berpakaian sopan dan tertib, hati-hati dengan membawa barang-barang bawaan, dan dilarang untuk mengganggu kera. Sebelum memasuki area Sangeh, dianjurkan untuk membeli sebungkus makanan untuk kera berupa kacang atau jagung yang banyak dijual di kios-kios sekitar areal parkir. Memasuki kawasan ini, pada candi bentar (pintu gerbang) terdapat patung besar yang berwujud ksatria raksasa, yaitu Kumbakarna yang sedang dikeroyok puluhan kera-kera. Patung ini menggambarkan kisah perwayangan Ramayana yang sangat dikenal masyarakat Bali. Di sekitar patung Kumbakarna terdapat dua patung singa, yang salah satunya terlihat sedang mengasuh seekor anak kera. Setelah memasuki pintu gerbang akan melewati jalan sepanjang lebih kurang 200 meter menuju hutan pala yang setiap sisinya dipagari dengan tembok batu-batu kali besar yang disusun tidak beraturan. Pada area hutan akan menemukan sebuah pura kecil yang disebut Pura Melanting dan pura yang lebih besar yang dinamakan Pura Pucak Sari.Pada pelataran pura ini, sering kali dipenuhi oleh kera-kera yang tengah bercanda riang. Di bagian sudut pura, terdapat beberapa patung-patung kera sebagai bagian dari arsitektur pura yang menakjubkan dan menurut cerita masyarakat setempat, hutan dan kera-kera Sangeh merupakan "duwe" yaitu milik kepunyaan Dewa yang melindungi tempat ini. Di penghujung jalan menuju pintu keluar yang agak memutar, terdapat sebuah pohon pala raksasa yang dikeramatkan. Pohon ini mempunyai keunikan dan dinamakan Pohon Lanang Wadon (pohon laki-perempuan). Dinamakan demikian, karena pohon pala ini berbentuk seperti kelamin pria dan wanita yang saling bersebelahan. Keajaiban pohon ini menjadikan salah satu keunikan-keunikan yang menarik di kawasan wisata Sangeh bersama tingkah laku kera-kera dan hutan lindung yang dilestarikan. Objek wisata Sangeh dikelola oleh pengelola khusus yang dibentuk oleh Desa Adat ( Pekraman ) Sangeh, dengan 21 tenaga pengelola. Di samping itu, mereka juga di bantu oleh staf dari Dinas kehutanan, khususnya dari Balai KSDA, serta dari Dinas peternakan Kabupaten Badung.
Jadi itulah informasi Object Wisata Monyet terkenal yang ada diBali and
Let's go come to Bali guys!

0 comments :